Apa Yang Menjadi Tolak Ukur Sebuah Kebahagiaan Atas Anda?

Beberapa orang berpikir menjadi seseorang yang memiliki segalanya, memiliki uang dan jabatan pasti bahagia. Pasti bisa membuat anda bahagia sekali, dan tidak akan merasa kekurangan. Malahan sebaliknya. Semakin banyak yang anda miliki, semakin besar tanggung jawab yang anda bebani, dan semakin besar usaha yang diperlukan untuk menjaga itu semua tetap pada tempatnya, bahkan butuh tenaga ekstra untuk mengembangkannya. Dan untuk semua itu, pasti ada yang dikorbankan.

Apa Yang Menjadi Tolak Ukur Sebuah Kebahagiaan Atas Anda?

Baik mengorbankan waktu bersama keluarga, mengorbankan jam istirahat, mengorbankan hobi, mengorbankan banyak hal untuk itu. Mungkin anda bisa bahagia karena bisa memiliki berbagai macam alat, barang, teknologi, dan apa pun yang anda inginkan. Dengan mudah anda bisa mendapatkannya. Tapi itu hanya akan memberikan kesenangan dan kenikmatan sesaat saja. Sehingga kebahagiaan anda ada limitnya. Menjadi ada alat ukurnya. Sedangkan pada dasarnya bahagia itu tidak membutuhkan alat ukur. Tidak ada penomorannya.

Bahagia ya bahagia. Tapi itulah risikonya. Saat anda hanya bisa bahagia karena sesuatu barang atau sesuatu yang harus dibeli dan sebagainya, dari situ anda akan memiliki batas kebahagiaan. Jadi saat anda tidak mendapatkan hal itu anda tidak bahagia. Apalagi jika anda tidak memiliki apa-apa untuk mendapatkan hal tersebut. Itu bisa membuat anda depresi. Dan itulah bahayanya. Sehingga di saat seperti itu akan di uji imanmu. Disaat anda memiliki segalanya, disitu akan diuji, apakah hati anda masih bisa merendah saat semua yang ada padamu di tinggikan.

Karena saat anda ikut meninggi disitulah keruntuhan akan terjadi. Jadi saat anda bisa terus merendah, mau anda memiliki harta yang banyak ataupun tidak memiliki apa-apa. Anda tidak ada masalah, dan anda tetap bisa mendapatkan bahagia. Dan itulah yang dibilang bahagia yang tidak ada habisnya. Karena pada dasarnya bahagia itu gratis. Untuk menjadi bahagia sebenarnya semua orang bisa. Dan kapan saja orang bisa bahagia. Karena itu gratis, Tapi manusia sendiri yang sering memperumit itu. Memperumit jalan menuju dan mendapatkan kebahagiaan.