Jakarta selalu menjadi acuan orang-orang untuk bekerja dan sukses. Gambaran Jakarta yang begitu mewah dan eksklusif membuat orang-orang terpanah, dan menjadikan tujuan untuk adu nasib. Tapi sebenarnya Jakarta tidak segampang itu teman-teman. Tidak seindah di FTV.
Banyaknya orang mengadu nasib di Jakarta
Pada dasarnya media akan mununjukkan atau mempresentasikan Jakarta sebagai salah satu tempat yang eksklusif, dengan bangunan-bangunan tinggi, megahnya daerah perkantoran, karena Jakarta yang merupakan Ibukota Indonesia. Disini menjadi pusat perhatian Indonesia. Menjadi pusat perekonomian negara. Sehingga tidak heran kalau makin lama Jakarta rasanya makin padat. Banyak orang dari luar daerah datang mengadu nasib di Jakarta karena banyaknya lapangan pekerjaan di Jakarta. Memang Jakarta memiliki banyak lapangan pekerjaan, dan banyak pilihan pekerjaan di berbagai bidang. Karena banyaknya orang yang datang mengadu nasib di Jakarta, sehingga tidak mudah juga mendapatkan pekerjaan di Jakarta karena saingan yang begitu banyak. Dengan UMR tertinggi di Indonesia yaitu, Rp 4.276.349/ Rp 4.410.000 (dengan syarat), membuat siapa saja tergiur untuk bekerja di Jakarta.
Banyaknya kejahatan di Jakarta
Mungkin karena sulitnya persaingan di Jakarta, membuat banyak orang mulai menyerah dan menggunakan cara instan untuk bisa mendapatkan uang. Seperti melakukan begal, copet/ jambret. Makanya kalian harus sangat berhati-hati. Apalagi ada beberapa tempat yang rawan terjadi begal. Begal juga tidak kenal waktu. Kadang pagi dan siang hari, saat ramai-ramainya orang berkegiatan, mereka melakukan aksi begal ini.
Seperti apa Jakarta saat malam hari
Jakarta mempunyai beberapa club malam yang pasti orang Jakarta sudah tahu. Hiburan malam Jakarta yang ramai diminati tak hanya orang Jakarta saja, bahkan banyak tourist yang datang ke Jakarta untuk menikmati hiburan ini. Sebut saja beberapa club malam yang terkenal seperti Alexis, Hotel Classic, Golden Crown. Inilah yang disebut surganya Jakarta. Kenapa tidak? Banyak sekali yang ditawarkan dari tempat ini. Pengunjung pun tidak hanya dari dalam negri bahkan dari mancanegara. Prostitusi dan penggunaan obat terlarang, menjadi hal biasa. Saking banyaknya terjadi di kota Jakarta.
Perbedaan yang sangat jelas terlihat saat kalian keluar dari surganya Jakarta ini, kalian bisa lihat banyak pengemis dan gelandangan di pinggir jalan. Sangat tidak seimbang. Sangat jelas dirasakan pembagiannya.
Cara bertahan di tengah sulitnya Jakarta
Untuk kalian terutama para rantauan. Pasti kalian banyak mengalami suka duka di Jakarta. Susahnya bertahan hidup di kota padat seperti Jakarta. Walaupun dikatakan UMR di Jakarta merupakan tertinggi di Indonesia, tapi kita jangan lupa tingginya umr berbanding lurus dengan apa yang ditawarkan di Jakarta. Biaya hidup di Jakarta pun cukup tinggi, sehingga tidak menjamin gaji tinggi dapat hidup enak di Jakarta. Kalian harus pintar mengatur keuangan dan meminimalisir pengeluaran yang tidak terlalu dibutuhkan.
Tetap pada fokus kalian. Susun rencana kedepan kalian seperti apa. Dan usahakan jangan keluar dari jalur. Karena kadang saat seseorang sudah mulai merasakan kenikmatan lainnya, prioritas utama kadang dilupakan.
Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Atur sebaiknya cashflow kalian.
Cari tempat tinggal yang sesuai dengan budget kalian. Jangan paksakan untuk tinggal di tempat yang lebih enak tapi pendapatan tidak sesuai. Kalian akan kebingungan di tanggal tua.
Gunakan transportasi umum. Biar kalian bisa lebih menghemat. Walaupun butuh usaha ekstra. Tapi itulah cara untuk bisa mengatur keuangan sehingga bisa bertahan di Jakarta.