Kerap sekali kita mengikuti orang mengatakah aku khilaf dikala orang itu melaksanakan kesalahan, ataupun kenakalan ataupun tindakan yang mudarat. Yang awal mulanya memanglah khilaf, kesimpulannya arti tutur khilaf lama- lama lenyap, sebab pemakaian tutur khilaf yang telah tidak pada tempatnya. Ataupun lebih ke orang memakai tutur itu buat mencegah dirinya, buat melepaskan mereka dari pandangan orang, dari kritikan orang. Alhasil khilaf jadi perkata yang sangat terkenal di bumi kesalahan.
Khilaf Jadi Perkata Yang Kerap dipakai Buat Membela Diri
Serta ini telah jadi rahasia biasa. Banyak sekali orang mencegah dirinya dari bermacam serbuan dengan cuma memakai tutur khilaf. Tutur yang pendek padat serta nyata. Alhasil banyak orang yang bersembunyi, mencegah diri dengan perkata ini. Bagi aku individu, cuma seseorang pecundang yang bersembunyi dengan tutur ini. Cuma seseorang orang yang pecundang yang mencegah diri dari kekeliruan dengan tutur khilaf. Sebab mereka mempunyai kepribadian abdi yang amat besar buat tidak ingin membenarkan kekeliruan mereka. Sangat susah buat mereka membenarkan kekeliruan mereka.
Serta dengan tutur itu, banyak orang mau nampak bagus di atas kesalahan yang telah mereka jalani. Itu merupakan perihal yang sangat menjijikan. Nampak bersih, dibalik kotoran yang ia untuk sendiri. Serta setelah itu membuat orang lain yang betul- betul bagus, nampak tidak lebih bagus darinya. Itu merupakan aksi yang amat kejam, tipu. Dapat dibilang orang semacam itu merupakan orang yang licik, pintar serta tipu. Semacam kesalahan putih. Memalsukan. Orang yang memakai kecerdasan mereka, buat suatu yang kejam.
Serta perihal ini tidak aku anjurkan buat dicoba. Amat tidak direkomendasikan. Jadilah orang yang cerdas serta bijak. Jadilah orang yang cerdas serta pintar. Bukan orang yang licik. Sebab dikala kamu jadi seorang yang licik, pada sesuatu dikala kamu hendak jatuh pula. Jatuh pada kesalahan yang kamu jalani sendiri. Berubahlah ketika sedang diserahkan peluang. Berpikirlah ketika sedang diberi peluang. Maanfaatkan kelebihanmu buat suatu yang betul serta bagus. Toh pula kamu sendiri yang hendak menikmati hasilnya.